Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kapak - kisah motivasi

Semangat pagi!!!
Postingan pertama di tahun 2016.
Postingan pertama di bulan Januari.
Postingan pertama setelah dinyatakan lulus pendidikan sarjana (baru lulus,harap maklum. hehe).
Kangen ngeblog setelah vakum sekitar 5 bulanan gara-gara laptop rusak di tengah mengerjakan skripsi.

Tengah malam gini sepertinya berbagi motivasi lebih baik. Ini saya ambil dari postingan di facebook salah satu dosen saya (maaf pak. copas tanpa ijin). Beliau gemar sekali memberikan motivasi lewat postingan seperti ini. Saya bagi salah satunya untuk pembaca setia blog saya. Semoga bermanfaat.

Kapak
Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutan yg dikelolanya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.

Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.
Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu”.
Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. “Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.
Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah kapak?”
“Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga”. Kata si penebang.
“Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal.
Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!” perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.
Sahabat...
Orang bijak berkata bila aku punya waktu sehari untuk menebang pohon, maka sepertiganya aku gunakan untuk mengasah kapak, agar ia selalu tajam untuk menebang pohon.
Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola dan monoton.
Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Karena tubuh ini bukan mesin atau robot.
Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan agar jasmani dan rohani kita selalu segar, olah-raga ringan untuk raga kita dan selalu meng-update pengetahuan serta berdo'a untuk jiwa kita, yakinlah bahwa kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu fresh.
Bila anda seorang muslim, maka beruntunglah anda karena disela-sela rutinitas kerja kita Allah selalu menyelibkan pesannya untuk mengingatNya, agar kita selalu fresh, ada dhuha sebelum berangkat atau memulai kerja, ditengah ada dhuhur dan diakhir sebelum pulang kerja ada ashar, semua itu adalah bagian dari upaya kita mengasah diri, agar diri kita, jiwa raga kita, utamanya pikiran dan hati kita selalu jernih.
Bahkan di Jepang saat banyak perusahaan yg menganjurkan karyawannya sewaktu istirahat siang utk tidur sekitar 15-30 menit agar tubuh dan pikiran kita fresh kembali.
Ibarat komputer, tubuh kita ditengah rutinitas yg sering monoton, perlu kita refresh biar tidak gampang hang, agar raga dan jiwa kita selalu terasah dan segar kembali. 
have marvelous work day everyone ...
Life is so beautiful

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar